Kenapa sih kita harus matiin HP waktu naik pesawat? mungkin pertanyaan ini kadang terlintas dibenak kita. ternyata larangan itu bukan tanpa dasar dan asal-asalan.
Tidak hanya itu, berikut merupakan bentuk ganguan-gangguan yang terjadi di pesawat:
1. Arah terbang melenceng
2. Indikator HSI (Horizontal Situation Indicator) terganggu
3. Gangguan penyebab VOR (VHF Omnidirectional Receiver) tak terdengar
4. Gangguan sistem navigasi
5. Gangguan frekuensi komunikasi
6. Gangguan indikator bahan bakar
7. Gangguan sistem kemudi otomatis
Dengan melihat daftar gangguan diatas kita bisa melihat bahwa bukan saja ketika pesawat sedang terbang, tetapi ketika pesawat sedang bergerak di landasan pun ada kemungkinan yang cukup besar terjadinya gangguan akibat penggunaan ponsel.
Rakyat kita ini memang High class.. Handphonenya Mahal, Transportasi pake pesawat. Tapi bodohnya gak ketulungan. Ada yang gak tau kenapa larangan itu dibuat, ada yang tau tapi tetap gak peduli. Orang indonesia harus selalu belajar dengan cara yang keras. Seperti kita tahu di Indonesia, Begitu roda-roda pesawat menjejak landasan,langsung saja terdengar bunyi beberapa ponsel yang baru saja diaktifkan. Para “pelanggar hukum” itu seolah-olah tak mengerti, bahwa perbuatan mereka dapat mencelakai penumpang lain, disamping merupakan gangguan (nuisance)terhadap kenyamanan orang lain..
Dapat dimaklumi, mereka pada umumnya memang belum memahami tatakrama menggunakan ponsel, disamping juga belum mengerti bahaya yang dapat ditimbulkan ponsel dan alat elektronik lainnya terhadap sistem navigasi dan kemudi pesawat terbang. Untuk itulah ponsel harus dimatikan, tidak hanya di-silent
Dalam mambaca tulisan, perlu kita cermati dengan baik dan dengan pikiran positif agar tidak salah mengerti. Beberapa mungkin berkomentar mengatakan bahwa frekuensi hp dan pesawat berbeda, memang betul, tapi coba dibaca baik2 tulisan ini:
“Seorang Jerman yang bekerja di pabrik turbin pesawat menjelaskan bahwa apabila frekwensi HP dengan mesin turbin ini kebetulan sama dan sinergi ini akan berakibat mengganggu jalannya turbin tersebut, lebih fatal lagi berakibat turbin bisa langsung mati.”Disitu ada kata apabila dan kebetulan. Yah sama saja dengan: apabila Anda menelpon dipesawat dan kebetulan frekuaensinya ngak mengganggu, maka Anda akan dengan bangga mengatakan bahwa informasi ini tidak benar. Tapi bagaimana kalau kebetulan frekuensinya sama dan mengganggu pesawat lalu jatuh, maka bukankah Anda tidak punya kesempatan lagi untuk menulis di blog ini bahwa informasi ini benar?
sumber1 sumber2 sumber3 sumber4
gambar: googling
gambar: googling
Ini draft udah tak siapin sekitar bulan april, waktu itu pas moment baru kakak saya nikahan di Palembang (keluarga kami di Jogja). Jogja-Palembang naik pesawat lah jadinya kami, kalo naek bis capek di jalan plus saya mbolosnya kelamaan. Rute penerbangannya harus transit di Jakarta dulu, jadi total 4 pesawat dalam seminggu itu. Selama beberapa kali naik pesawat itulah akhirnya saya agak excited bwat cari tau, “kenapa sih kita harus matiin HP waktu naik pesawat?” nha hasil browsing sana sini kekumpulah tulisan ini. April sebenernya ni tulisan udah setengah jadi, tapi karna dapet musibah n sibuk dengan agenda kantor maka ni tulisan baru sempat keposting sekarang :D
Menarik. Informatif (y)
BalasHapus